Minggu, 15 Februari 2009

Seperti Semua Awal

Ya! Saya sudah pindah ke Jogja. Dan seperti semua awal yang ada, pasti lah akan banyak hal mengejutkan terjadi. Tinggalkan Jakarta penuh polusi. Sudah cukup rasanya untuk mengerti kalau KRL ekonomi adalah simbol yang tepat untuk mereprentasikan keadaan Indonesia secara kesuluruhan. Tapi tidak sekarang saya ingin membicarakan KRL ekonomi. Nanti saja.

Malam pertama sebagai orang Jogja. Rumah yang saya tempati luar biasa. Di dalamnya terdapat orang-orang dengan energi yang hebat. Pure entertainer.. Rumah Senang Kedua. Begitu mereka menyebutkannya. Setelah rumah mana ya? mm.. saya harus tanya lagi. Rachel, Tim, Maya dan si kecil Jepara. Ada kenangan di sini. Saya memutuskan untuk tinggal di sini karena kenangan itu masih terlalu indah. Mungkin saya ingin terperangkap di dalamnya. Akan banyak cerita lagi di rumah ini. Pasti!

Jogja malam hari di akhir pekan. 3 pesta dalam 1 malam. JNM, Galeri Spasi dan Malioboro. Tidak mungkin saya datangi tiga-tiganya. Tidak cukup tenaga. Saya melewatkan pembukaan pameran Latief di JNM. Karena makan malam sama Pongky serasa lebih penting. Siapa Pongky? Dia adalah laki-laki 22 tahun yang saya rasa bisa menjadi teman yang kapan saja bisa ada. Teman. Ya! Kehidupan pribadinya sangat biasa sehingga saya iri terhadapnya. Tidak perlu Pongky bingung akan project apa selanjutnya. Dia adalah teman luar biasa dengan kehidupan yang biasa saja. Menarik bukan? Kedua pesta selanjutnya cukup meriah. Ada lelaki masa lalu yang terlihat masih ingin saya seperti masa lalu. Saya malas membahasnya.. tapi mungkin dia adalah masalah baru di Jogja saya yang baru. Selain itu, Annie, perempuan berhati besar yang selalu menjaga keselamatan semua teman-teman baik kami yang pemabuk, tidak tidur sampai jam 3 pagi. Memastikan semua muntahan telah terjadi dan membuat teman-teman agak sadar. Lalu Annie mengantarkan saya pulang. Jogja.. ini ya kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar